Acara sunatan adat Sunda ini merupakan bagian dari ibadah dalam agama Islam, sekaligus mencerminkan nilai-nilai budaya lokal yang kaya dan beragam. Tradisi sunatan di Sunda memiliki signifikansi yang mendalam dalam masyarakat, tidak hanya sebagai ritual keagamaan tetapi juga sebagai simbol keberanian dan perlindungan bagi anak laki-laki yang akan memulai fase baru dalam kehidupannya.
Signifikansi tradisi sunatan ini dalam masyarakat Sunda:
- Perpaduan Budaya Islam dan Adat Sunda: Acara sunatan tradisional Sunda menggabungkan unsur-unsur agama Islam dengan adat istiadat lokal, sehingga menciptakan sebuah tradisi yang unik dan penuh makna. Dalam prosesi sunatan sunda ini, terdapat penggunaan berbagai elemen budaya seperti kuda renggong, sisingaan, serta musik pengiring sunatan sunda seperti rebana yang menyemarakkan suasana.
- Simbol Keberanian dan Perlindungan: Anak yang disunat diarak menggunakan sisingaan, sebuah tandu berbentuk singa yang dibawa oleh empat orang. Sisingaan melambangkan keberanian dan perlindungan bagi anak yang sedang menjalani prosesi sunatan ini.
Acara Sunatan Adat Sunda yang Menarik
Tradisi sunatan di sunda ini tidak hanya mengukuhkan identitas budaya masyarakat tetapi juga menjaga nilai-nilai keagamaan yang luhur. Berikut 5 hal unik di acara sunatan adat sunda:
1. Persiapan Sebelum Acara Sunatan

Persiapan acara sunatan adat Sunda selalu dimulai sehari sebelum prosesi utama. Ini adalah momen penting yang penuh dengan ritual dan kegiatan yang bertujuan untuk membuat anak yang akan disunat merasa nyaman dan siap.
- Prosesi persiapan sehari sebelum acara: Pada hari sebelumnya, keluarga biasanya melakukan berbagai persiapan seperti membersihkan rumah, memasak makanan khas acara sunatan sunda, dan mengundang kerabat serta tetangga. Persiapan ini juga melibatkan doa bersama sebagai bentuk syukur dan permohonan agar prosesi sunatan berjalan lancar.
- Penggunaan kuda renggong dalam mengarak anak yang akan disunat: Salah satu tradisi unik dalam persiapan sunatan adalah penggunaan kuda renggong. Kuda ini dihias dengan warna-warni yang cerah dan perlengkapan sunatan adat sunda khusus. Ini bukan hanya sekadar arakan, tetapi juga merupakan bagian dari upaya memberikan semangat kepada anak tersebut.
- Peran musik rebana dalam suasana acara: Suasana semakin meriah dengan iringan musik rebana. Musik tradisional ini dimainkan oleh sekelompok penabuh yang mengikuti arakan kuda renggong. Irama musik rebana tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga membangun suasana khidmat dan semangat bagi semua yang hadir. Musik ini sering kali diiringi dengan nyanyian berisi doa-doa dan harapan baik untuk sang anak.
Tradisi-tradisi ini menunjukkan betapa kaya budaya Sunda dalam merayakan momen penting seperti sunatan. Perpaduan antara elemen-elemen tradisional dan semangat kekeluargaan membuat acara sunatan adat Sunda menjadi sangat menarik dan bermakna bagi masyarakatnya.
Baca juga: PUSAT SUNAT KHITAN TERLENGKAP DAN BERPENGALAMAN DI SOLO
2. Prosesi Sunatan yang Menarik Perhatian

Sisingaan adalah tandu berbentuk singa yang dibawa oleh empat orang dan digunakan untuk mengarak anak yang akan disunat.
- Perbedaan Prosesi Sunatan Dahulu dan Sekarang: Dahulu, prosesi sunatan dilakukan secara sederhana dengan alat-alat tradisional seperti bambu. Juru sunat atau mantri memiliki peran penting dalam mempersiapkan segala sesuatu terkait upacara khitanan sunda ini. Kini, prosesi ini mengalami perubahan signifikan dengan adanya teknologi modern seperti gunting atau laser.
- Alat-alat yang Digunakan dalam Khitanan: Alat-alat yang digunakan dalam khitanan juga mengalami perkembangan. Jika dulu bambu dan pisau tradisional digunakan, sekarang alat modern seperti gunting steril dan laser menjadi pilihan utama. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kebersihan tetapi juga mengurangi risiko komplikasi pasca khitanan.
Prosesi yang kaya akan simbolisme dan perubahan ini menjadikan acara sunatan adat Sunda sebagai sebuah tradisi yang tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
3. Pesta Syukuran Pasca Sunatan yang Meriah

Setelah prosesi sunatan selesai, keluarga menggelar pesta syukuran meriah yang menjadi momen istimewa bagi masyarakat Sunda. Hidangan khas yang disajikan mencakup:
- Nasi tumpeng dengan lauk-pauk tradisional
- Kue-kue basah seperti wajik dan dodol
- Sayur asem dan soto Bandung
- Es cendol dan bajigur sebagai minuman pendamping
Suasana pesta syukuran semakin semarak dengan penampilan kesenian tradisional Sunda. Para tamu dihibur dengan:
- Pertunjukan tari jaipong yang energik
- Alunan musik degung yang menenangkan
- Penampilan pencak silat yang memukau
- Pertunjukan wayang golek yang menghibur
Pesta syukuran ini menjadi wadah berkumpulnya keluarga besar dan tetangga sekitar. Tamu-tamu yang hadir biasanya membawa bingkisan berupa makanan atau amplop berisi uang sebagai bentuk dukungan kepada keluarga yang mengadakan acara.
Baca juga: SUNAT LASER CEPAT SEMBUH HARGA MURAH
4. Pagelaran Seni Tradisional di Rumah Anak yang Disunat

Pada malam hari setelah prosesi sunatan, rumah anak yang disunat menjadi pusat perhatian dengan pagelaran seni tradisional Sunda. Pagelaran seni ini merupakan bentuk apresiasi terhadap tradisi dan upaya melestarikan budaya lokal.
Beberapa jenis kesenian yang biasanya ditampilkan antara lain:
- Wayang golek: Pertunjukan boneka kayu khas Sunda.
- Tari jaipongan: Tarian energik yang mencerminkan semangat dan keceriaan.
- Wayang kulit: Pertunjukan bayangan yang sarat dengan nilai-nilai moral.
Perayaan malam hari ini tidak hanya untuk menghibur tamu, tetapi juga sebagai simbol keberhasilan dan syukur atas terlaksananya acara sunatan dengan baik. Acara ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga warisan budaya sambil merayakan pencapaian dalam kehidupan anak tersebut.
5. Pemberian Hadiah “Nyecep” sebagai Tanda Penghargaan untuk Anak yang Disunat

Dalam acara sunatan adat sunda, nyecep adalah tradisi pemberian hadiah kepada anak laki-laki sunda yang telah menjalani prosesi khitanan. Hadiah ini bukan sekadar bentuk apresiasi, melainkan simbol penghormatan atas keberanian dan kesabaran anak selama proses tersebut. Hadiah nyecep biasanya berupa uang, mainan, atau barang-barang yang disukai anak. Pemberian ini berperan penting dalam memberikan motivasi pasca khitanan, membantu anak merasa bangga dan dihargai. Ini juga memudahkan mereka menerima proses sunatan yang kadang menimbulkan rasa takut atau cemas. Selain itu, nyecep memperkuat ikatan emosional antara keluarga dan anak. Tradisi ini mengingatkan bahwa persiapan acara sunatan—dimulai dari kuda renggong yang megah hingga musik rebana yang mengiringi semua bertujuan menciptakan pengalaman positif dan penuh makna bagi anak serta keluarga. Hadiah menjadi penutup manis dari rangkaian acarayang sarat nilai budaya serta kasih sayang.
Signifikansi Budaya dan Agama dalam Acara Sunatan Adat Sunda
Acara sunatan adat sunda bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan peristiwa sosial yang penuh makna. Setiap rangkaian kegiatannya sarat dengan nilai-nilai budaya lokal di acara sunatan yang diwariskan turun-temurun. Keunikan acara ini juga terletak pada perpaduan harmonis antara budaya lokal dengan ajaran agama Islam. Sunatan dijalankan sebagai bagian dari kewajiban agama,namun tetap mengakomodasi kekayaan adat istiadat setempat.Prosesi dimulai dengan doa bersama,lalu dilanjutkan dengan berbagai atraksi senidan upacara adat khitanan sunda—semua berjalan berdampingan tanpa saling menegasikan.Bagi banyak keluarga,acara sunatan adat sunda menjadi momen penting mengenalkan anak pada akar budayanya sambil menjalankan perintah agama.Perayaan ini juga menjadi ajang berbagi kebahagiaan,saling menghargai,dan mempererat tali persaudaraan di tengah kemajuan zaman.*
Pentingnya Mempererat Silaturahmi melalui Tradisi Ini
Ritual keagamaan ini memiliki manfaat sosial yang dapat dirasakan melalui; Meningkatkan kedekatan antar anggota keluarga, Memperkuat hubungan antar tetangga dan masyarakat sekitar, Menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas di tengah komunitas. Kunjungi sunatindonesia.com untuk informasi lebih lanjut tentang khitan modern.

