Melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan kereta api sering kali menjadi pilihan utama bagi masyarakat Indonesia. Selain nyaman dan ekonomis, perjalanan dengan kereta memberikan keleluasaan waktu yang bisa digunakan untuk beristirahat atau bekerja. Namun, ada satu pertanyaan penting yang sering muncul Bagaimana cara sholat di kereta?
Masalah ini mungkin terdengar sepele, namun bisa menjadi sumber kegelisahan tersendiri, terutama bagi Anda yang ingin menjaga konsistensi ibadah di mana pun berada. Perjalanan yang memakan waktu berjam-jam bahkan hingga belasan jam, tak jarang membuat waktu sholat terlewat begitu saja.
Berbeda dengan di rumah atau masjid, sholat di kereta memiliki tantangan khusus:
- Ruang gerak terbatas
- Arah kiblat sulit dipastikan
- Tidak semua kereta menyediakan ruang ibadah
- Risiko kehilangan keseimbangan saat rukuk atau sujud
- Kondisi lingkungan sekitar yang ramai dan berguncang
Hal-hal di atas membuat banyak orang merasa ragu bahkan bingung — apakah sah sholat di kereta? Apa boleh sholat sambil duduk? Bagaimana wudhunya?
Mari kita kupas secara tuntas berdasarkan prinsip syariah dan kondisi lapangan.
Sholat Tak Mengenal Tempat: Pentingnya Menjaga Waktu Ibadah
Islam adalah agama yang memberikan kemudahan bagi umatnya. Salah satunya tercermin dalam fleksibilitas syariat dalam menjaga kewajiban ibadah, termasuk dalam kondisi bepergian.
Sholat tetap wajib dilakukan dalam keadaan apa pun, termasuk saat Anda sedang berada di kereta api. Bahkan, syariat memberikan keringanan seperti:
- Menjamak dan mengqashar sholat
- Melaksanakan Sholat dalam Keadaan Duduk Apabila Tidak Mampu Berdiri
- Menghadap kiblat semampunya
Artinya, keterbatasan bukanlah alasan untuk meninggalkan ibadah. Justru, dalam kondisi seperti inilah keikhlasan dan kedisiplinan diuji. Maka dari itu, memahami cara sholat di kereta bukan hanya soal teknis, tetapi juga bentuk tanggung jawab spiritual Anda kepada Allah SWT.
Panduan Lengkap Cara Sholat di Kereta
Berikut adalah panduan langkah demi langkah cara menunaikan sholat di dalam kereta, berdasarkan panduan fiqih dan situasi lapangan:
1. Persiapkan Wudhu Sebelum Waktu Sholat
- Ambillah wudhu di stasiun atau sebelum naik kereta, jika memungkinkan.
- Jika ingin berwudhu di dalam kereta, manfaatkan toilet yang tersedia.
- Bila air tidak tersedia atau tidak memungkinkan, tayamum diperbolehkan dengan debu suci (misalnya tisu debu di bagasi atau dinding bersih).
2. Pahami Ketentuan Jamak dan Qashar
Apabila Anda hendak melakukan perjalanan jarak jauh (lebih dari 80 km), disarankan untuk:
- Boleh menjamak (menggabungkan dua sholat: Dzuhur dengan Ashar, Maghrib dengan Isya)
- Dibenarkan mengqasarkan (memendekkan solat: Zuhur, Asar, Isyak kepada 2 rakaat)
Contoh:
- Anda naik kereta dari Jakarta ke Surabaya pukul 13.00.
- Anda bisa menjamak taqdim Dzuhur dan Ashar, dan mengqashar masing-masing jadi 2 rakaat.
Baca juga: Cara Mandi Orang yang Baru Disunat & Perawatan
3. Tentukan Arah Kiblat
- Cek arah kiblat menggunakan aplikasi kompas digital.
- Jika kereta terus bergerak dan arah berubah-ubah, maka menghadap kiblat semampunya sudah sah.
Menurut fatwa mayoritas ulama, jika Anda tidak bisa berdiri dan menghadap kiblat secara penuh, sholat tetap sah jika dilakukan sesuai kemampuan.
4. Tentukan Tempat Sholat yang Aman
Beberapa kereta eksekutif atau luxury memiliki ruang ibadah di gerbong tertentu. Jika tidak ada, Anda dapat:
- Sholat di dekat pintu antar gerbong saat tidak ramai
- Sholat di area bagasi jika memungkinkan
- Shalat di kursi dengan posisi duduk, jika berdiri dapat membahayakan keselamatan.
5. Lakukan Sholat Sesuai Kemampuan
Gunakan rukun sholat semampu Anda:
- Jika tidak bisa sujud secara sempurna, tundukkan badan lebih dalam saat sujud dibanding rukuk
- Hukum Syarak menetapkan bahawa solat secara duduk di atas kerusi adalah sah, sekiranya seseorang individu tidak berkemampuan untuk berdiri.
- Niat tetap di dalam hati: Saya berniat menunaikan salat Zuhur secara qasar dua rakaat kerana Allah Ta’ala.
Kekeliruan Lazim yang Perlu Dihindari Ketika Salat di Kereta
Meski syariat memberikan kelonggaran, tetap ada kesalahan yang sebaiknya dihindari:
- Menunda sholat tanpa alasan hingga keluar waktunya
- Tidak berwudhu sama sekali padahal ada cara tayamum
- Mengabaikan arah kiblat sepenuhnya
- Sholat sambil bercanda atau tidak khusyuk
- Tidak memahami aturan jamak-qashar
Melaksanakan salat dalam perjalanan mencerminkan ketaatan yang tinggi di tengah keterbatasan. Maka penting untuk tetap menjaga adab dan kekhusyukan, meskipun dilakukan dalam ruang yang sempit.
Kapan Anda Boleh Menjamak atau Mengqashar Sholat?
Untuk memperjelas, berikut ringkasan syarat jamak dan qashar saat perjalanan:
Jamak
JamakDalam konteks Islam, “jamak” merujuk pada praktik menggabungkan dua salat fardu (salat wajib) dan mengerjakannya dalam satu waktu salat. Praktik ini merupakan kemudahan (rukhsah) yang diberikan oleh syariat Islam dalam kondisi-kondisi tertentu, bukan untuk dilakukan secara rutin tanpa sebab.
Boleh dilakukan saat:
- Sedang dalam perjalanan jauh (safar)
- Ada uzur syar’i (hujan deras, sakit, dll.)
- Jamak taqdim: dilakukan pada waktu sholat pertama
- Jamak ta’khir: dilakukan pada waktu sholat kedua
Qashar
Qashar adalah kemudahan dalam solat yang diberikan kepada umat Islam dalam keadaan tertentu, membolehkan mereka memendekkan rakaat solat fardu. Ini adalah keringanan yang ditetapkan dalam syariat Islam untuk memudahkan umatnya dalam menjalankan ibadah.
Boleh dilakukan saat:
- Perjalanan lebih dari 80 km
- Belum berniat menetap lebih dari 4 hari
- Berlaku untuk sholat 4 rakaat (Dzuhur, Ashar, Isya)
Baca juga: Tata Cara Sunat Rasul di Minangkabau, Tradisi Asli
Tips Praktis Menjaga Ibadah Sholat Saat Perjalanan Jauh
Berikut beberapa tips untuk menjaga kualitas ibadah Anda selama di kereta:
- Gunakan alarm sholat agar tidak terlewat waktu
- Bawa sajadah kecil lipat untuk kemudahan
- Siapkan botol semprot kecil untuk wudhu jika sulit akses air
- Gunakan headset untuk mendengarkan murotal sambil menunggu waktu sholat
- Catat waktu sholat di rute perjalanan dan estimasi waktu sampai
- Bawa baju ganti agar tetap bersih saat sholat
Sholat di Kereta Adalah Wujud Ketaatan dalam Segala Keadaan
Sholat di kereta bukanlah hal mustahil. Dengan pemahaman yang menyeluruh dan niat yang teguh, kewajiban sholat dapat tetap dilaksanakan meskipun sedang dalam perjalanan jauh. Islam tidak mempersulit, bahkan memberikan kemudahan melalui aturan jamak dan qashar.
Yang paling penting adalah menjaga niat, waktu, dan tata cara sesuai kemampuan. Dengan begitu, Anda tidak hanya menunaikan kewajiban, tapi juga mendapatkan pahala lebih besar karena melakukan ibadah di tengah keterbatasan.
Ingin Belajar Lebih Banyak Tentang Fiqih Praktis Sehari-hari?
Jika Anda tertarik untuk memahami lebih dalam tentang ibadah-ibadah dalam kondisi khusus seperti safar, sakit, atau darurat, kami rekomendasikan Anda mengunjungi:
Di sana, Anda bisa menemukan berbagai artikel islami, edukasi kesehatan, hingga panduan ibadah praktis sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ. Cocok bagi Anda yang ingin hidup lebih sehat dan islami, baik secara fisik maupun spiritual.
Jangan lewatkan berbagai program pembinaan, layanan edukasi, dan informasi bermanfaat lainnya yang telah disusun berdasarkan tuntunan sunnah dan kebutuhan umat modern.
Yuk, mulai perjalanan spiritual dan kesehatan Anda bersama Konsultasi Sekarang